Posts

Showing posts from 2016

THE MOFFATTS Dalam Ingatan

Image
 Hai! Halo! Apa kabar? Baik kan? Sama, saya juga baik, itu juga kalo ada yang nanya. Eniwei, saya balik lagi. Lagi pingin ngepost lagi. Kali ini beneran maksa. Takut aja kalo blog ini sering dibiarin gak di urus bakal dihuni sama yang halus-halus, kayak kamu. Eeaaa .. Oke. Kali ini saya mau ngebahas tentang The Moffatts. Kalian tau The Moffatts? Atau mungkin masih ingat dengan lagu-lagu mereka seperti Miss You Like Crazy , I'll Be There For You ? If Life is So Short ? Girl of My Dreams ? Atau yang lebih cadas, misalnya Misery atau Bang Bang Boom ? Gak ada yang tau? * hening * Nngg.. Memang sih untuk anak muda jaman sekarang namanya mungkin kurang familiar, tapi untuk para ABG tahun 90-an pasti tau sama The Moffatts. Bohong kalo sampai tidak tau. Saya sebagai generasi 90-an yang tumbuh dan berkembang di depan layar televisi dan di samping radio tape , menonton videoklip termasuk kesenangan tersendiri juga. Bukan hanya MTV, tapi hampir semua acara yang menayangkan v

Kisah Tak Sampai

Image
Sebenarnya saya lagi mikir-mikir. Kayaknya memang benar, kalo kita lagi nge- stuck ide buat nulis blog, solusinya bisa dengan blogwalking . Entah blog punya teman atau siapa aja. Pasti bisa munculin ide. Seperti kemarin malam, lagi niat pingin ngisi blog yang gak penting ini, tapi bingung mau nulis apa. Akhirnya saya blogwalking ke salah satu blog temen saya, teman sekolah, teman ngeband, tetangga plus sahabat saya dulu semasa masih tinggal di Jayapura, Rachmat Sihotang. Dulu dari SMA saya dan Rahmat memang selalu sama-sama, cuma sekarang beda nasib aja. Dia ganteng, saya lebih cute .   Di blognya, Rahmat ngeposting tentang masa-masa cinta monyetnya di sekolah dulu. Bukan cinta-cintaan sama monyet sih, tapi cinta yang masih kayak monyet. You know lah, cinta yang masih belum serius gitu, belum mengerti apapun, hanya untuk main-main, dan menyenangkan hati. Setelah baca itu saya langsung dapat ide. Tapi tentu saja saya bukan mau ngebahas masalah cinta monyet. Masalahnya, urusan ci

Tamiya, I'm Falling In Love Again

Image
lya, saya memang sedang jatuh cinta lagi. Jatuh cinta terhadap hobi masa kecil saya yang dulu sempat saya lupakan. Hobi yang sekian lama terpendam namun ingin keluar lagi. Yaitu hobi mengoleksi Tamiya Mini 4WD (Mini Four Wheel Drive). Sebenarnya ada banyak merek mobil Mini 4WD, tapi menurut saya yang paling asli dan paling bagus kualitasnya adalah brand Tamiya ini. Alasan saya menggiatkan hobi ini lagi sekarang sebenarnya juga sebagai ajang untuk melepas rasa rindu saya akan kenangan masa kecil bermain Mini 4WD. Seingat saya, saya terakhir bermain Tamiya ini waktu masih duduk di kelas I SD, saat film seri animasi Jepang DASH YONKURO yang dulu diputar di TVRI sukses menyihir anak-anak Indonesia tahun 90-an untuk berkeinginan memiliki dan bermain mobil Mini 4WD. Betapa serunya. Memiliki mobil Tamiya merupakan kebanggaan tersendiri. Dan seingat saya dulu, mobil Tamiya pertama saya adalah Avante 2001 warna biru. Tamiya yang saya beli dengan uang hasil saya menabung. Dash! Yonkuro

Cancer Fighter

Image
Akhir November tahun lalu saya didiagnosa Kanker oleh dokter. April 2016, saya melakukan operasi pengangkatan tumor. Bulan berikutnya, melakukan proses kemoterapi pertama. Dan bulan ini, baru-baru saja saya juga melakukan kemoterapi siklus ke-2. Sebuah proses penyembuhan berjenjang yang panjang. Dimana saya masih harus melakukan 2X siklus kemoterapi lagi per 4 minggu sebelum evaluasi. Evaluasi yang sangat saya harapkan bahwa hasilnya akan baik. Isteriku, adalah penyemangatku Bagi saya menjalani semua ini sangat berat. Terutama buat mental dan psikis saya pribadi. Iya, kanker merupakan sebuah momok yang menakutkan bagi semua orang. Termasuk saya. Dimana kita harus dihadapkan sama penyakit kronis. Seperti merasa bahwa inilah akhir dari segalanya. Sangat mengerikan. Ketika divonis kanker, saya shock, merasa takut dan tak jarang juga yang merasa dunia telah berakhir. Pikiran saya tertuju pada anak istri serta keluarga, yang pasti kalian tahu bagaimana sedihnya saya membayangkan merek