Kesan Tentang Film Wonder Woman


Hari ini saya dan istri menyempatkan diri ke bioskop untuk menonton film Wonder Woman yang baru rilis tayang hari ini. Saya dan istri memang hobi nonton, terutama saya. Apalagi untuk film bertemakan superhero, saya nomor satu. Sekedar membawa kembali kenangan masa kecil aja. Dan untuk kalian tau, kalau saya ini suka banget dengan karakter Batman. Hmmm.. Oke, ini memang info tidak penting banget jadi kita skip aja.

Secara garis besar Film Wonder Woman ini lebih menceritakan kisah ke masa sebelum jagoan perkasa ini menggunakan identitas Wonder Woman. Supaya tidak bingung saya cerita dulu siapa karakter Wonder Woman ini. Identitasnya bernama Diana Prince, putri dari Amazon, dari Themyscira yang dilatih untuk menjadi ksatria tak terkalahkan.

Cerita di film Wonder Woman ini memang tidak berbeda jauh dari komik. Dimana Diana yang tinggal di Themyscira bersama perempuan-perempuan Amazon sebangsanya. Dia dilatih sejak kecil, dipersiapkan untuk menghadapi ancaman Ares yang bisa menyerang Themyscira kapan saja. Hingga kemudian suatu hari, Steve Trevor seorang tentara Amerika terdampar di Themyscira. Misi kemanusiaan Diana pun berlanjut dengan perjalanan ke belahan bumi lain untuk menghentikan Perang Dunia I karena dia yakin mampu menyelesaikan ancaman yang sedang melanda dunia. Saat bertempur bersisian dengan manusia untuk menyelesaikan perang, Diana lantas menemukan kekuatan terpendam dan tujuan hidupnya. Dan dikenal sebagai Wonder Woman.


Saya sebenarnya bukan tertarik untuk mereview film tersebut. Hanya ingin lebih mengapresiasi  kerja keras Patty Jenkins sebagai sutradara di Film Wonder Woman ini. Jujur, awalnya saya agak under estimated dan ragu untuk nonton film ini mengingat film Batman v Superman dan Suicide Squads garapan Zack Snyder sebelumnya membuat saya kecewa. Agak gemes dengan film Suicide Squad yang alurnya berantakan, atau penyunting dengan ceroboh seperti Batman v Superman. Dan minimnya unsur humoris pada kedua film tersebut. Berkebalikan dengan film-film superhero keluaran Marvel Comic, rivalnya DC.

Saya pecinta dan pendukung karakter komik DC, makanya saya agak berharap banyak untuk film-film terbitan DC dan Warner Bros yang masuk dalam DC Extended Universe (DCEU) ini. Dan bisa dibilang film Wonder Woman mengobati kekecewaan saya. Film ini ternyata lebih bagus dari ekspetasi saya sebelumnya. Saya merasa puas setelah menonton film ini. Alur ceritanya lebih utuh dan mengalir. Lebih ringan dan mudah untuk dipahami. Saya suka dengan penyisipan banyak humor pada rentetan dialognya. Film ini pun terasa lebih berwarna walaupun masih bernuansa agak kelam dan 'dark' sebagai karakter film superhero ala DC. Dan favorit saya tentu dengan pemanjaan mata sinematografi melalui visual effect yang wah dan adegan fighting yang lebih dramatis. Layak untuk ditonton.



Di film Wonder Woman ini Patty Jenkins belajar dari kesalahan yang dibuat oleh film-film DC sebelumnya. Menurut saya, film Wonder Woman adalah film penyelamat DC. Saya suka. Jadi antusias tidak sabar menunggu film-film DCEU lainnya seperti Justice League (November 2017), The Batman, Aquaman (2018), Flash (2018), Shazam (2019), Cyborg (2020), dan Green Lantern Corps (2020). Mudah-mudahan bisa seperti film Wonder Woman ini.

Comments

  1. saya baru nonto film ini kemren, maklum tinggal di pelosok yang bioskop terdekat harus ditempuh 3 jam perjalanan... hehe

    ya, seru lah filmnya, banyak komedi nya malahan... soale saya gak tau cerita wonder woman tu gimana.. :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Justice League

Ribas