Aku dan Pekerjaan yang Menumpuk
Narik ingus.
Rasanya pingin gigit-gigit kuku. Saat ini, saya memang lagi berusaha menyelesaikannya satu per satu secepat mungkin. Tapi beban pekerjaan dan tekanan deadline dari atasan membuat saya jadi agak kurang konsentrasi. Saya panik. Performa saya
Lanjut.
Menurut penerawangan saya, pekerjaan-pekerjaan deadline yang saya kerjakan ini belum jelas kapan selesainya. Hal ini dikarenakan karena banyak data pendukung yang nggak jelas keakuratannya dan juga penyampaiannya yang tidak tepat waktu. Akhirnya, tinggal saya sendiri yang pusing membereskan permasalahan tersebut. Pokonya absurd abis.
Tapi nggak apa-apa. Sisi positifnya, saya bisa jadi lebih sedikit lebih care dan bertanggung jawab dalam hal yang menyangkut pekerjaan. Kalo dulu saya dibilang agak cuek dan bekerja sesuai mood, sekarang nggak lagi. Saya buang semua rasa malas, dan sifat suka menunda pekerjaan. Yang pastinya juga, harus tetap fokus agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu. Juga mengurangi kebiasaan bekerja yang diselingi dengan melakukan hal-hal yang tidak penting seperti update status di Facebook, BBM-an, Twitter-an, ngupil depan monitor, atau galau dipojokan.
Sudah saatnya saya berubah untuk menjadi orang yang lebih baik. Tidak gampang memang. Tapi semua itu kan merupakan sebuah proses. Sama halnya seperti kedewasaan. Menjadi dewasa itu merupakan sebuah proses, dan bukan tujuan. Bukan begitu sahabat super?
-Fin-
super sekali
ReplyDeletesuper sekali
ReplyDeleteAnda seorang sahabat super? saya yakin anda adalah sauadara jauhnya pak Mario Teguh.. hahaha!
ReplyDelete