Aku dan Kisah Klasik Untuk Masa Depan
Pas balik istirahat siang, ketika sedang menikmati senandungnya Peterpan keras-keras melalui sound mobil, saya jadi teringat masa-masa waktu masih di kuliah gratisan STAN Cimahi dulu bersama teman-teman seangkatan, senasib, dan seperjuangan beberapa tahun lalu. Yang dimana band ini sedang ngetop-ngetopnya. Tapi saya bukan mau ngomongin band ini.
Sekedar
mau flashback aja, mengingat begitu banyak perjuangan (lebay dikit ah) yang
dilewati pada saat belajar di Sekolah Tinggi tersebut walau hanya setahun.
Dimana niat kami semua mulia, bisa lulus dan jadi PNS di Kementerian Keuangan.
Kami seangkatan khusus Papua memang tidak hanya sendiri, ada juga kelas Reguler, Anggaran,
dan Bea Cukai yang sama-sama menimba ilmu disana. Walau kami angkatan Papua
yang paling sering dianggap katro baru menikmati peradaban di Pulau Jawa oleh
para dosen karena salah penafsiran bahwa di Papua masih primitif banget. Tapi
nggak apa-apa, itu tidak mengurangi semangat kami untuk bisa lulus sama-sama.
Sebenarnya lebih tepatnya semangat karena rasa takut akan kena DO (Drop Out)
jika tidak mencapai IP minimum yang ditetapkan. Yang menjadi momok angker bagi
kami anak STAN (apalagi saya yang selama hidup jarang belajar. Hehehe!)
Jadi keingat
kost-kostan belakang kampus dekat Rel Kereta Api beserta para penghuninya, yang
menjadi tempat tinggal kami sementara selama kami berada disana. Teh Imas, Ibu
Sabana, Pak Kuncoro dan sejumlah nama juragan kost lainnya yang masih keingat
di kepala saya. Warung makan depan kost-annya Nugroz, Mc.D (Mang Dayat), Nasgor
samping jembatan yang selalu menjadi tempat makan favorit karena murah meriah
dan bisa ngutang pastinya. Tinggal nulis aja menunya, bayarnya awal bulan
(hehehe!). Kalo malam biasanya nongkrong di kompleks Permata sambil minum Susu
Murni, belanja nggak jelas di Borma Permata, atau nggak jajan Roti Bakar. Atau
kalo nggak, nongkrong di alun-alun Cimahi atau jalan-jalan ke Bandung. Pokoknya
murah meriah ala anak kos.
Kayaknya bakal panjang kalo ngebahas semua yang terjadi sewaktu masih disana. Yang pastinya semuanya berkesan, apalagi saya sampai dapat jodoh disana juga. Hahaha! Saya berharap, moga kita teman-teman satu angkatan bisa terus saling kompakan sampai kapanpun juga. Pokoknya DJP Maju Pasti!
Ini hanya tipuan kamera. Aslinya saya tidak seganteng ini.. |
Comments
Post a Comment