Piknik ke Pantai

Hari Minggu kemarin, saat lebaran telah berakhir dan juga habisnya sisa opor ayam lebaran, saya dan keluarga piknik ke pantai. Pantai Base-G namanya. Pantai berpasir putih yang dekat sama pusat kota Jayapura. Sebenarnya banyak pantai yang lebih indah dari pantai Base G ini, sayangnya semuanya kejauhan. Iya, saya emang lagi malas pergi piknik yang jauh-jauh. Kasihan para si kecil, bisa kecapekan di jalan nantinya.


Sebenarnya piknik keluarga kayak gini jarang banget terjadi. Dalam setahun bisa dihitung dengan jari. Tapi emang dimana-mana yang namanya piknik selalu menyenangkan, dan semuanya berkesan pastinya. Lumayan bisa sedikit mengurangi kegalauan saya yang kerjaannya tiap hari hanya di kantor dan di rumah saja. Maklum saya emang jarang main ke laut. Terakhir main ke laut itu waktu Bondan Prakoso masih sedang imut-imutnya.

Dan piknik keluarga ini sebenarnya karena ada adik saya yang lagi mudik ke Jayapura. Moment lebaran kayak gini emang moment yang paling klop untuk mempersatukan keluarga besar. Dan udah jadi kebiasaan setiap adik saya pulang, kami pasti piknik sekeluarga. Kalo tidak ke pantai, ya mancing. Rasanya senang banget bisa kumpul bareng sama keluarga dan orang tercinta.

Sekilas tentang adik saya ini, dia bekerja di satu instansi pemerintah yang sama dengan saya dan istri saya, cuma beda penempatan kerjanya aja. Namanya Indra. Usianya beda 4 tahun dari saya. Tempat dia bekerja sekarang yaitu di Bone, Sulawesi selatan. Kalo dilihat, anak ini badannya emang berbanding lurus sama tingginya. Proporsional-lah. Mungkin karena dulu dia suka pake gelang power balance. Tapi nggak tahu juga. Indra emang tinggi, lebih tinggi dari saya. Bisa dibilang dia cukup sukses tumbuh dan berkembang dengan pantas ke atas, sedangkan saya....tidak. Tinggi badan saya tidak bertambah. Hanya perut saya yang tumbuh ke depan alias buncit. Itulah sebabnya kenapa kalo di foto saya selalu nahan napas.

Oke, cukup. Kita kembali ke laptop. Back to the story.

Liburan di pantai kemarin cukup seru. Ombak pantai dan cerahnya matahari saat itu yang sangat mendukung membuat suasana semakin ceria. Pas banget untuk mandi di pantai, juga bermain pasir. Saya sendiri sibuk dengan kamera DSLR saya. Memperhatikan tingkah bapak, adik saya, ke dua anak saya, juga anak tetangga yang kami ajak serta, sedang bermain di pantai dari kejauhan. Sambil sesekali mengabadikan kegiatan mereka dalam kamera. Sedangkan istri saya sibuk bakar ikar di gubug kecil yang kami sewa dipinggir pantai, dibantu oleh Ika, adik ipar saya. Terlihat jelas mereka sangat bersenang-senang. Sayang, ibu dan Hendra, yang juga adik ipar saya tidak ikut menikmati suasana ini.

Disha sedang digendong kakeknya
Tidak hanya kami saja, pantai Base G saat itu juga sangat ramai dengan para pengunjung lain yang sedang menikmati liburan. Gubug-gubug pantai sewa semuanya nyaris penuh dengan orang-orang. Tidak kalah banyak dengan kendaraan bermotor yang parkir berjejer yang membawa mereka ke pantai ini. Apalagi yang sedang berlarian juga mandi di sepanjang pantai, banyak sekali. Seakan-akan merekalah pemilik tempat ini. Mereka memang punya caranya sendiri dalam menikmati keindahan pantai Base G.

Kebiasaan di jamban kebawa ke pantai
Semakin siang, perut ini jadi semakin lapar. Itu artinya waktunya perut minta diisi. Untungnya pada saat lapar itu, ikannya sudah dibakar semua oleh istri saya. Jadi kami tinggal makan aja. Istriku emang paling pinter buat masakan enak. Ikan bakar Kakap Merah hasil bakarannya emang enak banget. Jadilah menu makan siang di pantai itu berupa ikan bakar Kakap Merah, tempe mendoan, tumis kangkung, juga tidak lupa sambel. Begitu terhidang saya langsung makan tiga kuali.

Emang nikmat banget bisa bersama dengan keluarga sambil berteduh di gubug yang sama, makan siang juga di tempat yang sama. Apalagi makannya di pinggir pantai. Ditemani pemandangan indah, suara deburan ombak juga semilir angin. Rasanya seperti di surga. Walapupun nggak ada mejanya, cuma lesehan doang, yang penting nasi yang kami makan adalah nasi dari satu mejikjer yang sama. Cuma mejikjernya nggak dibawa. Kebersamaan dengan keluarga emang indah. Semuanya serba sama-sama.

Bukan saya yang ajarin pose piss kayak gitu..
Dan habis makan, kami lanjutin lagi bermain di pantai. Kembali bersenang-senang. Kali ini saya nggak mau kalah, saya juga ikutan mandi. Menceburkan diri ke pantai, dan bermain dengan ombak. Rasanya emang kurang afdol kalo kita ke pantai tapi nggak berenang. Rasanya seperti nasi tanpa garam (*Plakkk! mana ada nasi pake garam. Dodol!). Tapi sayangnya pas masuk ke air, karangnya banyak banget. Jadi nggak nyaman buat duduk berendam, apalagi buat berenang. Tapi nggak apa-apa kok, asyik juga. Tidak mengurangi keseruan kami. Dan saya pun mandi sepuasnya.

Nggak terasa hari sudah semakin sore. Sudah waktunya untuk kembali pulang ke rumah. Dan kami pun pulang ke rumah dengan pikiran yang segar. Lumayan seharian ini bisa bersenang-senang bersama keluarga di pantai. Singkat cerita kami semua senang bisa piknik dan refreshing saat itu. Walaupun badan rasanya capek banget kayak habis gendong traktor, tapi hati ini puas. Sampai di rumah, saya nggak sanggup ngapa-ngapain lagi dan tidur cepat seperti anak sekolahan.

Tapi overall, kami semua happy.








Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Tentang Ribas (lagi)

Justice League