Cerita Sore


Beberapa hari yang lalu, sore-sore, saya baru selesai ngeband bareng band baruku yang sebenarnya kawan-kawan lama sedari kecil yang juga sekompleks perumahan dengan saya. Ya, saya memang pernah membuat sebuah postingan tentang mereka dan kegiatan ngeband kami setiap akhir pekan. Saat itu habis latihan band kami nongkrong di rumah salah seorang kawanku yang kebetulan cuma berjarak beberapa langkah saja dari rumah saya.

Saat kami lagi asyik bercerita, saya pun jadi teringat masa kecil kami, terkilas balik ke masa lalu. Angan saya pun menerawang.

Dulu waktu masih SMU saya dan teman-teman kompleks memang sering nongkrong di sana. Di rumah itu kami memang sering menghabiskan banyak waktu.Gitaran, bakar-bakaran seru, tempat persinggahan kami sebelum pergi atau setelah pulang ngeband, atau sekedar ngobrol-ngobrol tidak jelas. Dulu, hal yang tabu diperbincangkan di hadapan orang tua akan lebih seru jika dibawa ke tengah-tengah obrolan ringan antar mereka. Bahkan jatuh cinta pada pujaan hati akan menjadi rahasia bersama dengan mereka.

Kalo diingat saya jadi tersenyum sendiri. Karena sekarang kami berkumpul lagi di tempat yang sama setelah sekian lama. Tentu saja dalam keadaan yang berbeda. Dulu kami cuma sekumpulan bocah-bocah yang hanya memikirkan bersenang-senang saja. Kini kami sudah sama-sama dewasa, bahkan kebanyakan dari kami sudah berkeluarga. Bekerja untuk menghidupi keluarga.

Sedikit saya merasa terhibur mendengar dan menikmati obrolan mereka sore itu. Di tengah persoalan hidup yang saya alami akhir-akhir ini, bagi saya hal itu sudah cukup menghibur. Bisa sedikit mengobati kejenuhan pikiran saya yang semakin mumet. Candaan-candaannya mereka tidak berubah sejak dulu, begitu kekanak-kanakan namun membuat saya terpingkal-pingkal. Saya lumayan bersenang-senang. Menikmati sore sambil meneguk minuman dingin pelepas lelah sehabis latihan bersama mereka.

Berkumpul bersama kawan-kawan lama yang sehobi emang menyenangkan. Itu yang saya rasakan. Bersama mereka kita jadi bebas berekspresi, punya opini, punya pendapat, punya karya, punya segalanya yang bisa dinikmati dan diapresiasi. Selain keluarga tentu saja.

Saya tahu itu adalah hal biasa saja. Bahkan sangat terlalu biasa untuk dijadikan sebagai hiburan. Tapi hal yang paling biasa sekalipun bisa menjadi hiburan yang berarti, dan tentu saja luar biasa.






Comments

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Tentang Ribas (lagi)

Justice League