Yang Tertunda
Saya punya teman, teman sepermainan yang juga tetangga saya, namanya Rahmat Sihotang. Dari namanya aja pasti udah tahu kalo dia orang batak. Dia memang peranakan batak dengan susu kental manis. Anaknya manis kayak permen. Kalo kalian nggak percaya, jilat aja sendiri. Dia ini suka banget sama Superman. Tapi disini kita lagi nggak mau bahas tentang Superman.
Rahmat ini sebenarnya teman ngeband saya dari SMA. Dia ini seorang pemain gitar, main gitarnya jago banget. Mungkin karena dia hobi nongkrong sama ayam jago di rumahnya, makanya dia jadi ikutan jago juga. Dan dari jaman sekolah dulu kita berdua emang selalu satu band. Tapi band saya dengan dia ini nggak ada hubungannya sama sekali dengan Threepztwo Band yang sering saya ceritakan di blog ini. Dulu waktu SMA, saya memang punya beberapa grup band yang berbeda, termasuk band dengan Rahmat ini yang bernama Trofy Band.
Sebenarnya saya main dengan banyak grup itu niatnya sekedar hanya untuk memuaskan rasa bermusik saya saja yang kelewat tinggi. Soalnya saya dulu termasuk orang yang penasaran bagaimana ngeband dengan grup yang berbeda aliran musik. Makanya saya sering 'selingkuh' dengan band lain untuk menepis rasa penasaran saya itu.
Huuuuuu...!
Eh, sabar dulu. Kalo kalian mau ngelempar saya karena menganggap saya tidak setia terhadap band, silakan lempar saya dengan jerigen minyak tanah sama karung beras, yang penting harus sembako. Hehehe!
Dan kebetulan Rahmat baru balik ke Jayapura lagi baru-baru ini. Kemarin-kemarin dia emang lagi magang di sebuah instansi pemerintahan di Jakarta selama setahun, setelah itu kembali ditempatkan ke kota asal. Dan hari Sabtu kemarin kami ngejam bareng lagi di studio pribadi milik saya, setelah lama kami tidak ngeband bareng lagi. Kami berdua berencana untuk melanjutkan rekaman beberapa demo lagu yang tertunda setahun lalu.
Eh, ntar dulu, kamu yang pake kolor ijo, nanya apa barusan? Rekaman apaan?
Ehm, oke, kayaknya ada beberapa sobat kita yang masih agak bingung. Biar saya jelasin lebih dulu. Jadi ceritanya, dulu sejak SMA saya dengan Rahmat emang suka ciptain lagu sendiri. Kami berdua punya mimpi pingin buat sebuah album. So, akhirnya setahun lalu kami coba untuk rekaman membuat 6 demo lagu hasil ciptaan kami berdua yang akan kami jadikan sebuah mini album.
Yah, rekaman ini emang kita jalanin berdua saja. Baru ngetake musiknya aja, vokalnya belum selesai semua. Lumayan buat didengerin sendiri malam-malam, efektif banget buat ngusir nyamuk. Tapi sayangnya, rekamannya belum kelar Rahmat mendadak harus memenuhi panggilan magang kerja di Jakarta selama setahun. Jadi, terbengkalailah rencana buat demo lagu ini.
So, nggak ada Rahmat means nggak punya personil, sehingga nggak bisa ngelanjutin rekaman. Jadi mati gaya.
Sampai akhirnya dia datang kembali ke Jayapura, dan kami ngejam bareng lagi buat mengaransemen lagu ciptaan kami. Sebenarnya nggak hanya kami berdua aja, ada satu personil lagi yang baru saja saya ajak gabung. Namanya Wahyu, rekan kerja istri saya yang baru setahun lalu penempatan di Jayapura. Karena kebetulan dia juga anak band yang antusias dalam bermusik, makanya saya ajak dia gabung untuk mengisi posisi bass.
Saya sih berharap semoga aja kami bisa melanjutkan membuat demo lagu lagi sampai selesai. Dan sebenarnya jauh dari dalam lubuk hati kecil saya yang paling dalam sebelah kiri dikit, terselip alasan utama dan begitu mulia kenapa saya pingin banget bisa selesaiin rencana buat mini album sendiri ini. Yaitu supaya bisa menjadi musisi terkenal dan sukses seperti mereka.
Yup! sukses seperti Sheila on 7. Band sederhana namun istimewa. Mudah-mudahan saja.
Amin 1000X!
 |
| Rahmat : tetanggaku bukan idolaku |
Rahmat ini sebenarnya teman ngeband saya dari SMA. Dia ini seorang pemain gitar, main gitarnya jago banget. Mungkin karena dia hobi nongkrong sama ayam jago di rumahnya, makanya dia jadi ikutan jago juga. Dan dari jaman sekolah dulu kita berdua emang selalu satu band. Tapi band saya dengan dia ini nggak ada hubungannya sama sekali dengan Threepztwo Band yang sering saya ceritakan di blog ini. Dulu waktu SMA, saya memang punya beberapa grup band yang berbeda, termasuk band dengan Rahmat ini yang bernama Trofy Band.
Sebenarnya saya main dengan banyak grup itu niatnya sekedar hanya untuk memuaskan rasa bermusik saya saja yang kelewat tinggi. Soalnya saya dulu termasuk orang yang penasaran bagaimana ngeband dengan grup yang berbeda aliran musik. Makanya saya sering 'selingkuh' dengan band lain untuk menepis rasa penasaran saya itu.
Huuuuuu...!
Eh, sabar dulu. Kalo kalian mau ngelempar saya karena menganggap saya tidak setia terhadap band, silakan lempar saya dengan jerigen minyak tanah sama karung beras, yang penting harus sembako. Hehehe!
Dan kebetulan Rahmat baru balik ke Jayapura lagi baru-baru ini. Kemarin-kemarin dia emang lagi magang di sebuah instansi pemerintahan di Jakarta selama setahun, setelah itu kembali ditempatkan ke kota asal. Dan hari Sabtu kemarin kami ngejam bareng lagi di studio pribadi milik saya, setelah lama kami tidak ngeband bareng lagi. Kami berdua berencana untuk melanjutkan rekaman beberapa demo lagu yang tertunda setahun lalu.
Eh, ntar dulu, kamu yang pake kolor ijo, nanya apa barusan? Rekaman apaan?
Ehm, oke, kayaknya ada beberapa sobat kita yang masih agak bingung. Biar saya jelasin lebih dulu. Jadi ceritanya, dulu sejak SMA saya dengan Rahmat emang suka ciptain lagu sendiri. Kami berdua punya mimpi pingin buat sebuah album. So, akhirnya setahun lalu kami coba untuk rekaman membuat 6 demo lagu hasil ciptaan kami berdua yang akan kami jadikan sebuah mini album.
Yah, rekaman ini emang kita jalanin berdua saja. Baru ngetake musiknya aja, vokalnya belum selesai semua. Lumayan buat didengerin sendiri malam-malam, efektif banget buat ngusir nyamuk. Tapi sayangnya, rekamannya belum kelar Rahmat mendadak harus memenuhi panggilan magang kerja di Jakarta selama setahun. Jadi, terbengkalailah rencana buat demo lagu ini.
So, nggak ada Rahmat means nggak punya personil, sehingga nggak bisa ngelanjutin rekaman. Jadi mati gaya.
Sampai akhirnya dia datang kembali ke Jayapura, dan kami ngejam bareng lagi buat mengaransemen lagu ciptaan kami. Sebenarnya nggak hanya kami berdua aja, ada satu personil lagi yang baru saja saya ajak gabung. Namanya Wahyu, rekan kerja istri saya yang baru setahun lalu penempatan di Jayapura. Karena kebetulan dia juga anak band yang antusias dalam bermusik, makanya saya ajak dia gabung untuk mengisi posisi bass.
Saya sih berharap semoga aja kami bisa melanjutkan membuat demo lagu lagi sampai selesai. Dan sebenarnya jauh dari dalam lubuk hati kecil saya yang paling dalam sebelah kiri dikit, terselip alasan utama dan begitu mulia kenapa saya pingin banget bisa selesaiin rencana buat mini album sendiri ini. Yaitu supaya bisa menjadi musisi terkenal dan sukses seperti mereka.
Yup! sukses seperti Sheila on 7. Band sederhana namun istimewa. Mudah-mudahan saja.
Amin 1000X!
beee
ReplyDeletesa baca macam terharu k itu hehehe
kayax tra bisa lanjut,vokalis saja belum ada
sa su lupa2 akord2 gitar lagi...
ko bahas budi lagi kayax seru :)
@ Rahmat : Kalo ko terharu, nangis-nagis bombay dulu.. Hahaha! Vocalis bisa dicari, yang penting maju terus walau badai menghadang. Ntar deh, kapan-kapan saya bahas tentang Budi lagi.. Budi anak ajaib dari jalan lembah. Hehehe!
ReplyDeleteKeep Rock!