Warning Buat Anak Sekolah Sekolah!

Biasanya di Kota Jayapura kalo di jam-jam sibuk emang suka sering macet, terutama pada pagi dan sore hari. Tapi kayaknya nggak hanya di kota Jayapura aja yang suka kena macet, di kota-kota besar pada umumnya pasti terlebih lagi. Maklum, pagi dan sore hari adalah jam-jam sibuknya orang melakukan beraktifitas. Kalo pagi hari biasanya macetnya karena orang-orang pada memulai aktivitas secara bersamaan. Ada yang pergi ke kantor atau tempat kerja, sekolah, pasar, dan tujuan-tujuan lainnya. Jalanan langsung tumpah blek dipenuhi kendaraan bermotor. Jalanan jadi padat, dan akhirnya berakibat menimbulkan kemacetan.
 
Salah satu contoh yang tidak baik. Ngambil dari Google
Biasanya kemacetan parah terjadi pada tititk-titik tertentu yang dekat sama sekolahan. Apalagi sekarang anak-anak sekolah udah tambah gaul, bawaannya sepeda motor atau mobil semua kalo pergi sekolah. Menambah volume kendaraan bermotor di jalan. Tapi nggak semuanya sih begitu, ada yang diantar juga pake mobil, ada juga yang pake angkot tapi kayaknya dikit deh. Saya sebenarnya nggak habis pikir, kenapa anak sekolah sekarang nggak beralih menggunakan alat transportasi massal aja kayak angkot, bus, atau sejenis kayak jaman saya sekolah dulu. Pake angkot masih bisa dibilang gaul kok. Masih bisa dibilang kece kayak saya, nggak harus gagah-gagahan pake motor.

*nyisir rambut*

Sebenarnya yang saya pingin saya tekankan disini adalah, bahwa ANAK SEKOLAH BELUM CUKUP UMUR BUAT BERKENDARAAN BERMOTOR. Baik dari sisi usia dan juga kematangan psikologis. Ini bukan hanya tentang faktor potensi menimbulkan kemacetan aja tapi juga tentang keselamatan para pengguna  jalan raya. Kebanyakan anak sekolah yang memakai kendaraan bermotor sering ngebut, hura-hura, liar, tanpa helm, bahkan tidak punya SIM. Untuk gaya-gayaan doang. Intinya, banyak pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh para pelajar.

Lihat aja salah satu contohnya tragedi kecelakaan maut baru-baru ini yang melibatkan Dul alias AQJ yang masih berusia 13 tahun, anak salah satu musisi idola saya, Ahmad Dhani, di jalan tol Jagorawi. Akibatnya, 6 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka. Di usianya yang masih 13 tahun Dul udah bebas bawa mobil sambil nganter pacarnya yang jet set itu. Gila, 13 tahun Mennn! Umur 13 tahun itu jelas-jelas belum cukup usia buat mengendarai kendaraan bermotor. Lha, saya sendiri diusia 13 tahun dulu......masih culun abis, dan jomblo tulen...

*krik!*

Jadi intinya, memang sudah seharusnya anak SMP dan SMA dilarang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah. Pemerintah Kota/Kabupaten setempat menurut saya harus mengeluarkan aturan pelarangan dan sanksi tegas buat para siswa/siswi yang usianya di bawah usia 17 tahun atau yang belum memiliki SIM untuk menggunakan kendaraan bermotor baik sepeda motor atau mobil ke sekolah. Aturan pelarangan tersebut diberlakukan untuk keselamatan dan keamanan mereka sendiri juga kok. Tujuannya baik.

Tapi tentu saja itu juga tidak terlepas dari peran serta juga kerjasama orang tua dengan pihak sekolah pastinya untuk mensuksekan peraturan daerah tersebut kalo misalnya dikeluarkan. Para orang tua juga pihak dari sekolah harus tegas mensosialisasikan larangan tersebut kepada anak-anak mereka baik dirumah maupun di sekolah. Untuk pihak sekolah, bagi siswa yang tetap membandel membawa kendaraan pribadi maka mereka bisa diberikan sanksi tegas karena aturan ini akan dimasukkan dalam tata tertib sekolah. Intinya penertiban tegas di lingkungan sekolah.

Sedangkan bagi orang tua harus lebih perhatian pada anaknya dengan mengantar mereka ke sekolah. Kan memang sudah seharusnya tugas orang tua serius melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya, untuk menghindari anaknya supaya tidak terjadi kecelakaan di jalan.

Banyak solusi kok untuk mengatasi kebutuhan saran transportasi para pelajar. Mereka bisa menggunakan kendaraan umum, diantar ke sekolah, atau menggunakan bus sekolah. Supaya aman, selamat, juga nggak bikin macet jalan. Iya, nggak?





Comments

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Tentang Ribas (lagi)

Justice League