Kita

Saya masih ingat ketika kamu memanggil saya anak manja saat pertama kali bertemu...

Saya masih ingat ketika mendengar langkah kaki kamu di depan pintu kosan saat kamu sedang memakai sepatu...

Saya masih ingat ketika hampir saban malam saya mencari alasan untuk sekedar mengobrol dengan kamu...

Saya masih ingat ketika saya suka menghubungimu lewat telpon walau kita hanya berjarak beberapa kamar saja....

Saya masih ingat ketika saya sering mengirimkan kamu puisi-puisi indah lewat SMS...

Saya masih ingat ketika kamu meragukan saya ketika saya mengaku sayang sama kamu...

Saya masih ingat ketika kamu ragu juga akan masa depan kita...

Saya masih ingat ketika kamu suka malu untuk difoto...

Saya masih ingat ketika kita berdua mempunyai makanan kesukaan yang sama...

Saya masih ingat betapa kerasnya meyakinkan kamu akan masa depan hubungan kita, dan berbicara tentang sebuah keluarga..

Saya masih ingat ketika kamu mau menggandeng tangan saya saat pertama kali kamu meninta saya untuk menemani kamu menjemput adik tercinta...

Saya masih ingat ketika kamu tertidur pulas di paha saya ketika menunggu kedatangan bus yang terlambat jauh..

Saya masih ingat ketika kamu dan kita semua telah lulus dari sekolah kedinasan...

Saya masih ingat kamu menangis di malam perpisahan kampus saat saya mengantar kamu pulang melewati lorong kecil...

Saya masih ingat ketika saya menyempatkan diri untuk kembali ke Cimahi dari Bogor hanya untuk melihat kamu, karena malamnya suadah terbang kembali pulang ke Jayapura...

Saya masih ingat ketika kita sedang LDR-an...

Saya masih ingat ketika kita sangat jauh dan semakin menjauh...

Saya masih ingat ketika kamu sering marah-marah karena telat menjawab pesan singkat kamu karena rindu yang tidak terbendung...

Saya masih ingat ketika kita berdua menabung untuk pernikahan kita disaat teman-teman yang lain menikmati penghasilannya dengan membeli gadget dan sepeda motor mahal...

Saya masih ingat betapa bahagianya saya ketika kamu berkata kamu mau ikut saya hidup di ujung Indonesia ini..

Saya masih ingat ketika kita setiap malam telponan hingga pagi...

Saya masih ingat ketika kita berdua menikah di kampung halamanmu dengan penuh kebahagiaan..

Saya masih ingat ketika seringnya saya terbang dengan pesawat beberapa kali dalam setahun untuk bisa bertemu kamu di Bandung...

Saya masih ingat ketika kita selalu menyempatkan diri makan bakso favorit di dekat alun-alun Cimahi sewaktu saya sedang liburan kesana...

Saya masih ingat ketika kamu mengalami kecelakaan tetapi saya jauh di Merauke dan tidak bisa berbuat apa-apa, betapa cemasnya saya..

Saya masih ingat betapa sedihnya kamu ketika hadiah ulang tahunku darimu tidak pernah sampai karena sebuah musibah..

Saya masih ingat ketika butuh waktu setahun saat pengajuan surat permohonan pindah kamu dikabulkan..

Saya masih ingat ketika saat kamu pertama kali ke Papua...

Saya masih ingat ketika kamu mengatakan Papua itu seperti di film Jurassic Park saat melihat dari atas pesawat..

Saya masih ingat ketika kita masih harus terpisah beberapa bulan waktu kamu sudah di Papua. Saya di Merauke dan kamu di Jayapura...

Saya masih ingat ketika akhirnya bisa bertugas di Merauke bersama saya...

Saya masih ingat ingat ketika kamu memeluk pinggang saya erat sewaktu kita mengelilingi dan menikmati bersama suasana Kota Merauke...

Saya masih ingat ketika kita selalu menyempatkan diri makan siang bersama saat waktu istirahat siang kantor tiba...

Saya masih ingat ketika kamu menemani malam-malam saya bermusik dengan teman-teman Emmo Band Merauke...

Sya masih ingat ketika kamu pendarahan dan dokter memvonis lemah janin dalam kandunganmu, namun kita tetap berdoa dan optimis semua akan baik-baik saja...

Saya masih ingat rona wajah bahagiamu ketika akhirnya kita berdua bisa kembali bersama di Jayapura..

Saya masih ingat ketika melihat perkembangan kandungan dalam perutmu yang semakin besar dan membaik...

Saya masih ingat ketika kita penuh doa dan harapan untuk kelahiran anak pertama kita...

Saya masih ingat ketika menemanimu penuh kesabaran saat kamu mau melakukan operasi caesar kelahiran anak pertama kita...

Saya masih ingat tawa dan senyum bahagiamu saat pertama kali melihat putri pertama kita, Keisha, lahir...

Saya masih ingat ketika kita bersama melihat Keisha tumbuh dan berkembang sehat dengan tawa ceria dan kecerewetannya...

Saya masih ingat ketika kita akhirnya membeli sebuah mobil sedan tua supaya anak kita kelak tidak lagi kehujanan saat berpergian...

Saya masih ingat betapa terkejutnya saya ketika kamu bilang telah mengandung calon anak kita yang ke-2...

Saya masih ingat masa-masa sulit ketika kita sempat terpuruk karena sebuah musibah yang kita alami...

Saya masih ingat ketika kita sering sekali menikmati suasana malam dengan menyantap ikan bakar favorit di warung makan sederhana langganan kita...

Saya masih ingat ketika kamu harus melakukan operasi caesar lagi untuk kelahiran Disha, putri kita yang ke-2....

Saya masih ingat ketika kita berusaha mewujudkan mimpi kita akan sebuah rumah idaman untuk hari tua kita kelak bersama anak-anak juga keluarga kita...

Saya masih ingat ketika kamu mau mengijinkanku membangun studio musik yang telah saya cita-citakan sejak dulu...

Saya masih ingat ketika kamu mendengar semua cerita keluh kesahku tentang yang terjadi pada hari-hariku dengan penuh sabar...

Dan saya masih ingat semua tentang kita, semua tentangmu yang tidak bisa saya tuliskan semua disini..

Semuanya...



Terima kasih karena kamu mencintaiku dan menjadi bagian hidupku hingga kini..











Comments

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Tentang Ribas (lagi)

Justice League