Biak : Pulau Yang Mempesona

Saya baru pulang dari dinas luar kota lagi. Dan kota yang menjadi tujuan dinas saya baru-baru ini adalah kota Biak. Tuntutan pekerjaan yang membawa saya terbang hingga ke sana. Biak merupakan sebuah kota kecil di sebuah pulau di utara Papua. Sebutannya Kota Karang. Dan saat itu, saya pergi ke Biak bersama rekan kerja saya Adith dan seorang atasan saya. Jadi semuanya 7 orang (eh, salah, ya? hehehe!).

Kalo bicara tentang keindahan alam, Kota Biak memiliki keindahan alam yang luar biasa. Apalagi pantainya, indah banget. Waktu itu, saat semua urusan pekerjaan telah kami selesaikan, kami diajak teman-teman kerja disana untuk jalan-jalan menikmati keindahan sebuah pantai. Nama pantainya adalah Pantai Bosnik. Pantainya benar-benar juara. Selama perjalan di sepanjang pantai, mata kami dimanjakan oleh eksotisme keindahan alam yang masih perawan. Hamparan pasir putih, pohon-pohon kelapa yang menjulang di tepi pantai, perahu nelayan yang berlalu lalang di laut, birunya langit, ditambah deburan ombak yang menggulung, juga beningnya air laut bener-bener sebuah perpaduan yang sempurna.

Pantai Bosnik Biak (ngambil dari Google..)

Rasanya seperti berada di surga dunia. Saya takjub. Saya langsung membayangkan diri saya menjadi seorang anak pantai yang duduk dibawah rindangnya pohon kelapa, minum kelapa muda sambil mendengarkan alunan musik Reagge ala Bob Marley. Aseekk! Tapi sayangnya itu hanya sebuah khayalan. Kenyataan hidup nggak seindah itu. Saya pun ditabok Adith pake tas ransel supaya sadar.

Rasanya pingin banget saya mengabadikan keindahan itu dalam sebuah kamera. Tapi, sesaat kemudian saya menyesal. Saya baru ingat kalo ternyata saya tidak bawa kamera. Padahal pantai itu merupakan spot yang bagus banget buat foto. Apalagi cuaca saat itu cerah, sangat mendukung bila ingin mengambil gambar. Dodol! Bisa-bisanya saya nggak bawa kamera. Nyesel banget.

Andai kalian tahu perasaan saya waktu itu...

Ini yang dinamakan kampret.

Krik.

Suasana disana bener-bener hening, hanya terdengar suara deburan ombak. Semuanya pada asyik sendiri menikmati keindahan ciptaan Tuhan yang luar biasa ini. Sesaat saya menatap Adith. Adith menatap atasanku. Atasanku asyik menatap pantai. Saya jadi tidak kebagian tatap-tatapan. Pulau Biak ternyata menyimpan potensi pariwisata yang luar biasa. Nggak hanya wisata alamnya aja, tetapi juga wisata budaya ataupun peninggalan sejarah. Sayang, sampai sejauh ini masih belum tersentuh oleh investor. Semoga suatu saat saya bisa kembali ke tempat yang indah ini.

Dan pastinya, saya tidak akan ketinggalan untuk membawa kamera lagi.

Comments

Popular posts from this blog

Hobi Menggambar

Tentang Ribas (lagi)

Justice League